Menjadi tua itu pasti, tetapi semangat untuk meraih prestasi harus tetap terisi. Hal ini yang menjadi pegangan pembalap senior Arie Octane asal kota kembang Bandung. Memulai karir di tahun 2000, ayah dari Arkana ini masih tetap konsisten menjaga eksistensi untuk tetap bisa fight dengan para pembalap yang usianya jauh di bawah dirinya.
Terbukti pada ajang 3th Anniversary Cornerrace yang berlangsung di sirkuit Brigif Cimahi akhir pekan lalu (31/10), Arie masih mampu menunjukan dirinya menjadi raja di kelas Super Pro 2T 140cc bareng pacuan Yamaha RX King milik Tim Garasi 126 Manyar Plastik Bos Pay.
Untuk meraih prestasi tersebut tentu bukan hal mudah bagi pembalap seusianya, apalagi di kelas bergengsi ini di dominasi dengan power motor yang ganas and liar, serta berbagai kendala seperti fisik tentu menjadi masalah utama. Namun semangat untuk tetap menjadi yang terbaik mampu untuk menutupi semua kekurangan yang biasa doi hadapi.
“Memang tidak mudah untuk tetap bersaing dengan pembalap lainnya, apalagi banyak pembalap yang usianya jauh lebih muda, berikut memiliki semangat dan skill yang tinggi. Namun saya tidak akan menyerah begitu saja kawan,”ungkap Arie owner dari Octane Apparel.
Arie menambahkan jika selama dirinya mampu akan gasspoll terus, cos usia bukan menjadi halangan. Apalagi dukungan ekstra dari all keluarga maupun teman teman dipastikan menjadi motivasi lebih bagi Arie. “Pokoknya never say old lah buat balap,”sambung suami dari Dinni Octane ini.
So, tidak ada kata tua dalam istilah balapan, bahkan saat ini beberapa pensiunan pembalap era 1990’an & 2000’an kembali bersemangat mengikuti kompetisi dalam kelas exrider yang selalu menjadi kelas paling dinantikan dalam sebuah event. Selamat untuk Arie Octane & Garasi 126 Manyar Plastik Bos Pay. “Never Say Old” brother. /Nuadjah